Simeulue, 21 Agustus 2024 — Dalam sebuah ceramah lima menit (kulima) yang digelar di Mushalla Ar-Ridha, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Simeulue, Ust. Arief Maulana mengingatkan jamaah tentang bahaya tersembunyi dari Istidraj. Kulima yang berlangsung ba’da ashar tersebut dihadiri oleh pegawai kantor setempat yang antusias menyimak penjelasan Ust. Arief.
Dalam kulimanya, Ust. Arief Maulana menjelaskan bahwa Istidraj adalah fenomena di mana seseorang diberikan berbagai kenikmatan dan kesenangan oleh Allah meskipun ia tidak melaksanakan kewajiban ibadah. Istidraj, menurut Ustadz Arief, sering disalahartikan sebagai bentuk anugerah padahal sebenarnya merupakan bentuk ujian yang sangat berbahaya.
“Ketika kita merasa hidup kita penuh dengan nikmat, mulai dari kesehatan yang prima, rezeki yang melimpah, hingga pujian dari orang-orang, kita harus berhati-hati,” ujar Ust. Arief. “Kadang-kadang, nikmat tersebut justru merupakan ujian dari Allah yang disebut Istidraj. Kita mungkin merasa semuanya baik-baik saja tanpa perlu beribadah, padahal itu adalah tanda bahwa kita sedang diuji.”
Ust. Arief menegaskan bahwa Istidraj bisa terlihat dalam bentuk harta yang melimpah tanpa adanya keinginan untuk bersedekah, atau pujian yang didapat meskipun seseorang terlibat dalam perbuatan maksiat. Menurutnya, kondisi seperti ini membuat seseorang merasa nyaman dalam keadaan mereka, sehingga jauh dari kesadaran untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah.
Beliau menambahkan, “Nikmat yang diberikan bukan hanya untuk dinikmati semata, tapi juga untuk dijadikan sebagai ujian. Jika kita tidak menggunakan nikmat tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah dan melakukan amal baik, maka kita berpotensi terjebak dalam Istidraj.”
Kulima ini juga mengingatkan pentingnya untuk selalu bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan dan menjaga agar ibadah kita tetap konsisten. Ust. Arief mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan setiap nikmat sebagai motivasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan tidak terjebak dalam kelalaian.
“Semoga dengan pemahaman ini, kita semua bisa lebih bijaksana dalam menyikapi segala bentuk nikmat dan ujian dari Allah. Mari kita tingkatkan ibadah dan rasa syukur agar kita terhindar dari bahaya Istidraj,” tutup Ust. Arief Maulana.
Kulima ba’dah ashar di Mushalla Ar-Ridha ini telah berlangsung sejak akhir Tahun 2022 lalu. (Reporter: Tim Humas Kemenag Simeulue)